Cara Mengenali 3 Tipe Belajar Anak - Auditori, Visual, Kinestetik, Audio Visual

Share:


Halo semuanya, pada kesempatan kali ini saya akan menuliskan artikel tentang bagaimana cara orang tua dalam memahami bagaimana cara anak dalam belajar. Seperti yang kita ketahui memahami cara anak belajar dapat menunjang prestasi dan kemudahan anak dalam menangkap suatu paelajaran. Kita bisa lihat bagaimana cara anak dalam belajar dari sikap dan perilakunya dalam sehari hari. Ada yang lebih suka mendengarkan radio, menonton televisi, dan membaca. Setiap anak pasti berbeda-beda, jadi langsung saja simak selengkapnya.
Bagi para orang tua sebaiknya tidak boleh melarang anak untuk bermain pada usia dini. Sebagai orang tua seharusnya tetap membiarkan anak untuk bermain, tetapi tetap dalam pengawasan. Karena ketika bermain anak akan mendapatkan pengalaman baru, bahkan secara tidak langsung anak akan mendapatkan ilmu pengetahuan.
Seperti yang kita ketahui cara anak belajar berbeda-beda, maka sebagai orang tua harus pintar-pintar memahami bagaimana cara anak belajar. Dalam memahami cara anak belajar, kita harus mengetahui beberapa tipe atau cara anak dalam belajar, diantaranya yaitu: tipe pendengar, tipe penglihat dan tipe anak yang akan lebih cepat memahami jika mempraktikkannya langsung.
Yang pertama yaitu tipe pendengar, anak yang memiliki tipe ini senang mendengarkan sesuatu yang dapat memberinya informasi. Jika kita memiliki anak yang seperti ini, maka sering-seringlah membacakan suatu cerita kepada anak contohnya seperti dongeng, cerita rakyat, legenda, fable dan sebagainya. Dari mendengarkan cerita yang kita bacakan ini, maka anak akan mendapatlkan hikmah dan pelajaran  dari cerita yang didengar tersebut
Yang kedua yaitu tipe penglihat, anak yang memiliki tipe belajar seperti ini  lebih cepat memahami pelajaran dengan media visual seperti gambar ataupun video dan semacamnya. Orang tua yang memiliki anak dengan tipe belajar seperti ini sering-seringlah menyajikan suatu tayangan yang bermanfaat bagi anak. Anak akan memperoleh informasi dari tayangan tersebut.
Yang terakhir yaitu mempraktikkannya langsung. Anak akan cepat paham jika dia mempraktikkannya secara langsung. Ketika anak mengalami kesulitan dalam suatu pelajaran, kita tuntun untuk mempraktikkannya langsung dalam kehidupan sehari-hari dan yang berkaitan dengan pelajaran tersebut. Sebagai contoh, dalam pelajaran matematika jika anak bingung dalam materi penjumlahan misalnya dua tambah satu, maka kita contohkan dalam kehidupan sehari hari, jika anak memiliki apel 2 lalu diberi apel satu lagi, maka anak akan tahu dia mendapatkan 3 apel. Seperti itu gambarannya.
Sebenarnya masih ada satu tipe lagi, yaitu audio visual. Tipe ini menggabungkan antara indera pendengaran dan indera penglihatan. Dengan kedua indera tersebut anak akan lebih cepat memahami sesuatu.

    Jika para orang tua paham bagaimana cara anak kita belajar, maka hal tersebut dapat membantu anak lebih mudah dan cepat dalam memahami suatu pelajaran. Tips diatas sangat ampuh dan pantas dicoba untuk para orang tua dirumah. Semoga artikel kali ini bermanfaat bagi para orang tua.

Tidak ada komentar